Rabu, 11 Februari 2015

MK TATA BUSANA



IDE KREATIF DALAM MERANCANG KOSTUM

        Dibawah jam raksasa disebuah kota hijau Minangkabau, dengan dikelilingi taman – taman indah. Semilir angin siang menutupi panasnya terik matahari yang sedikit meredam hawa panas. Di kursi tengah taman kurebahkan tubuhku yang lemah, sekedar melepas rasa letih dan menyapa lembut semilir angin sehingga tubuhku terasa ringan. Kursi taman yang berada disekitar jam raksasa ini memang difungsikan untuk pengunjung yang ingin menikmati  pemandangan indah kota sejarah ini, atau hanya sekedar melepas letih setelah berkeliling mencari oleh – oleh khas daerah kota Bukittinggi ini.    
Jam raksasa ini biasa disebut masyarakat Minangkabau adalah Jam Gadang, Gadang dalam bahasa Indonesianya disebut besar. Kenapa disebut Jam Gadang, simple saja, Jam berukuran besar dan merupakan kenangan sejarah dari peperangan Indonesia dengan Belanda. Sejarah menyatakan bahwa daerah ini adalah salah satu sebab kemerdekaan Indonesia. Karena berukuran besar oleh sebab itu disebut Jam Gadang. Jam Gadang berada di Bukittinggi, salah satu kota pariwisata dan lengkap dengan aneka macam khas assesories dan kerajinan tangan.
Setelah melepas letih, aku kembali berjalan mengelilingi pasar Bukittinggi ini, deretan – deretan toko tersusun rapi, tapi tak satupun toko tekstil ku temui. Memang sudah seringkali aku singgah dikota ini, tapi tetap saja aku masih buta dengan tempat – tempat disini. Diujung jalan kutemui lagi tangga yang begitu panjang, tangga tersebut biasa disebut janjang ampek puluah.  Ini sudah kedua kalinya aku mengelilingi tempat ini, tapi tetap saja tak ku temui toko tekstil yang cukup besar. Ada disudut jalan menuju arah pasar bawah yang menjual aneka macam kancing baju dan bahan kain, itupun tokonya berukuran kecil, dan yang dijualpun tidak terlalu banyak.

*       
            Cuaca hari ini memang tidak bisa ditebak, tadinya terik matahari sangat menyengat, sekarang curah lembut hujan menabrak tanah basah. Deras airnya memanjakan telinga dengan gemerisik – gemerisik yang terdengar ramah dan dingin. Hawa dingin mulai merasuki suhu dan tekanan udara. Dinginnya hari ini tak mampu menghambat langkahku untuk menuju toko tekstil berukuran kecil diujung jalan, toko itu memang menjual aneka macam kancing baju dan bahan kain, tapi sayangnya tidak ada yang menarik untuk dijadikan ide kreatif.
            Sebenarnya tujuan awal kesini untuk mencari aneka macam benda – benda yang dapat dijadikan ide kreatif untuk pembuatan kostum, dan waktu itu dosen mata kuliah tata busana Abang Saaduddin Ssn, Msn meminta untuk observasi ke toko tekstil. Kenapa dipanggil Abang? Biasanya dosen laki – laki dipanggil dengan Bapak. Ini karena beliau masih muda, dan akrabnya Mahasiswa Jurusan Seni Teater ini memanggil beliau dengan panggilan abang.
            Kecewa dengan hasil observasi kali ini, aku memutuskan untuk pulang ke Padangpanjang, salah satunya harapan adalah mengunjungi toko tekstil pasar Padangpanjang. Tanpa berpikir panjang lagi, besoknya aku langsung menuju pasar Padangpanjang, tak lupa membawa kamera untuk memotret jenis – jenis kancing yang bisa dijadikan ide – ide kreatif.
Walaupun tokonya tidak berukuran besar tapi banyak jenis - jenis kancing yang unik dan sangat bagus untuk dijadikan ide kreatif pembuatan kostum,contoh:

Jenis kancing ini biasanya dipakai untuk kemeja, ada banyak macam warnanya yang bagus – bagus, dengan kancing ini kita dapat membuat kostum karnaval misalnya, bisa dijadikan banyak ide - ide kreatif. Ditambah lagi dengan perpaduan warna yang semarak akan menambah indahnya kostum yang kita rancang.
Selain kancing yang biasa dipakai untuk kemeja, ada juga jenis – jenis kanncing lainnya, salah satunya adalah kancing seperti photo dibawah ini

Photo ini diambil disebuah toko tekstil dipasar Padangpanjang. Biasanya kancing ini dipakai untuk baju – baju yang memang dirancang glamour, apalagi jenis kancing ini terlihat seperti perak, jika dipadukan dengan kostum yunani klasik, ini dapat menambah kesan bahwa kostum ini adalah kostum kerajaan. Seperti gambar diatas, ada beberapa jenis kancing yang berbeda motif, ini juga bisa dijadikan kalung ataupun bentuk assesories lainnya.
Dalam membuat kostum dibutuhkan ide – ide kreatif untuk dapat merancang kostum yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk pertunjukan teater, dalam memilih naskah sangat dibutuhkan menganalisis naskah tersebut, apalagi jika memilih kostum untuk pertunjukan teater, ini bagian yang sangat penting dalam pertunjukan, kostum harus sesuai dengan tema. Ini tujuan kenapa pentingnya analisis kostum dan membuat rancangan untuk proses pada pembuatan kostum. Tidak saja untuk pertunjukan teater, kostum yang dirancang dari kancing ataupun pernak pernik lainnya juga dapat di desain untuk kostum pesta ataupun untuk sehari – hari. Selain untuk kostum, kancing juga dapat dijadikan hiasan untuk tas sehingga kelihatan unik, atau hiasan pada topi maupun dijadikan hiasan gelang dan kalung.
Untuk hiasan kostum klasik, kita bisa menggunakan barang – barang bekas seperti karung yang bewarna coklat, kertas semen. Karung atau kertas semen dijahit sehingga berbentuk baju klasik dan ditambahkan dengan kancing yang bewarna abu – abu seperti perak atau berwarna coklat tua sehingga menambah kesan zaman dahulu pada kostum klasik tersebut. Ketika kita membahas kostum klasik, tentunya kita juga akan membahas topi, pedang, sepatu yang biasa dipakai para prajurit ataupun penunggu istana. Topi dapat dibuat dengan spoon dan dihias dengan kancing, untuk sepatu dan pedang juga dapat di buat dengan spoon. Ini sangat membutuhkan ide kreatif mahasiswa dalam merancang kostum klasik maupun kostum karnaval. Kancing dibawah ini sangat cocok untuk dijadikan hiasan pada kostum klasik.

*       
Ide – ide kreatif mulai mengalir dalam pikiranku, mulai dari searching di google, lihat di majalah, banyak keunikan yang diperoleh dari berbagai observasi yang ku lakukan, setidaknya dapat mengisi sedikit lembaran pada tulisan ini, walaupun hanya pada sela – sela waktu yang kosong, dengan pikiran dipengaruhi setumpuk tugas ditambah lagi dengan proses penyutradaraan dan pemeranan, perlahan ku buka laptop dan kutulis apasaja yang ingin ku tulis. Dilain waktu aku juga menulis novel Gadis Berbudi untuk terbitan ke2 yang sebelumnya sudah ditulis oleh Novelis Indonesia Bapak Irzen Hawer, dipercaya untuk menulis tokoh Siti yang di dramatikkan dan kuliah dikampus ISI Padangpanjang, walaupun hanya menulis cerita di kampus seni ini saja, ini merupakan suatu kehormatan yang paling menabjukkan dapat menulis dibawah bimbingan guru sastra dan Novelis Indonesia ini.
*       
Pertama kali masuk kuliah tata busana dengan Bg Didin, kita disapa hangat dengan sikap cueknya yang kadang membuat dosen ini bertambah gagah. Baru beberapa orang yang berada dikelas, sepertinya mahasiswa – mahasiwa ini adalah mereka yang rajin dikelas ini, diwaktu teman – teman yang lain masih sibuk dengan ujian tata riasnya yang sebenarnya sudah lewat batas, merupakan kemalasan dari mereka atau kesibukan dengan karya – karyanya yang masih diambang pintu. Memang jadwal untuk minggu ini bukanlah jadwal tata rias lagi tapi sudah jadwal tata busana, dengan keramahan hati Bg Didin, mahasiswa yang terlambat ini satu persatu dipersilahkan memasuki ruangan kelas ini dan disambut baik olehnya.
Semua mahasiswa sudah berada di dalam kelas, sebenarnya ruangan ini bukan kelas untuk proses perkuliahan, tapi ruangan ini merupakan tempat seminar, karna keterbatasan kampus dengan berat hati jurusan kadang mengijinkan kami kuliah diruangan ini. Didepan sudah terpampang jelas beberapa foto Bg Didin dengan kostum klasiknya. Dibelakang terdapat kaca besar yang didalamnya dipenuhi oleh hawa yang cantik – cantik, tentunya ditemani para adam yang gagah – gagah. Dengan suara yang mengharu biru ditambah cara bicaranya yang tegas, perkuliahan diawali dengan pengambilan absen, sesuatu yang sudah biasa dilakukan para dosen dan mahasiswa sebelum kuliah dimulai.
“Tentunya kalian mengerti apa itu kostum klasik, apa itu kostum karnaval, dalam merancang sebuah kostum dibutuhkan ide kreatif agar kalian dapat menghasilkan karya yang bagus, contoh gambar didepan ini, kostum ini didesain menggunakan karung bekas, kemudian dijahit, sepatunya dari spoon, topinya juga dari spoon dihias dengan kancing, finishing, untuk pedangnya dapat dibentuk menggunakan spoon.” Ujar beliau menjelaskan hasil karyanya.
Dari penjelasan Bg Didin, aku mulai tertarik untuk mencari berbagai macam jenis kostum karnaval dan juga kostum klasik. Ini salah satu gambarnya yang cukup bagus untuk golongan kostum karnaval.
Kostum karnaval ini kelihatan sangat bagus, hiasan pada kostumnya sangat bagus dan ramai. Pernak pernik hiasan kostum karnaval ini bisa juga dihias dengan kancing, salah satu contoh kancingnya adalah kancing pada foto dibawah ini.
Kancing yang berwarna biru dihias pada kostum karnaval yang sudah di desain sebelumnya, ditambah hiasan tepinya menggunakan pita. Manik – manik bewarna putih sebagai hiasan penuhnya dan benang wol juga dapat dijadikan hiasan pada bagian sayapnya.
*       
Laptop kututup rapat, tumpukan tugas satu persatu sudah diselesaikan, aku mulai menghirup segarnya udara pagi di Padangpanjang ini, dengan perasaan tenang, kulangkahkan kaki beranjak ke kampus, lalu kuantarkan tugas ini pada Bg Didin.
TERIMAKASIH.



0 komentar:

By :
Free Blog Templates