Rabu, 10 Juni 2015
Sinopsis singkat yang dipublikasikan untuk pertunjukan Ujian Tugas Akhir
Mahasiswa teruji Teguh Abdillah ini memikat daya tarik pembaca pesan ini untuk
menghadiri pertunjukan yang diselenggarakan pada 9/7 2015 kemarin pada pukul
20.00 wib. Penonton cukup antusias memenuhi teater arena ISI Padangpanjang
hanya untuk menyaksikan pertunjukan Hamlet Mesin.
Hamlet Mesin, bagaimana dunia dibentuk dengan seorang wanita, budaya yang
konservatif, bukan melainkan hanya karena sistem yang dibangun oleh manusia itu
sendiri, maka jika terjadi pembantaian terhadap wanita, itu akan membuat dunia
menjadi tentram dan dunia yang fana ini tidak akan lama lagi berlangsung hingga
tidak akan terlahir generasi yang sakit dan tidak ada lagi yang berperang, salah satu bagian dari sinopsis yang dibacakan sebelum pertunjukan dimulai.
Hamlet
Mesin karya Heiner Muler ini merupakan salah satu drama paling tersohor dalam
sejarah pemanggungan naskah. Naskah yang diciptakan dengan koloni gagasan dan
membawa tujuan Heinard Muller, seorang subversif asal Jerman Timur. Ditulis
tahun 1977, dibawah pengaruh kuat Marxisme dan segala macam kondisi post modern.
Pertunjukan Hamlet Mesin yang diperankan oleh Teguh Abdillah, Fitriatul
Aini, Rizal dan ditambah pula dengan beberapa penari yaitu Botem, Munir dan
Dewi ini membius penonton dengan dramatika pertunjukan yang menarik dan beda
dari pertunjukan pada umumnya. Artistik yang dihadirkan sangat mendukung
suasana pertunjukan, menggambarkan dengan jelas situasi para tokoh dalam
perannya.
“Aku ingin menjadi mesin, tangan untuk meraih, kaki untuk berjalan, tanpa
nyeri, tanpa pikiran” Itulah dialog yang diucapkan Hamlet, kemudian para penari
juga berteriak hidup kapitalisme, hidup kapitalisme! Mereka menjelaskan sebuah
batasan antara provokasi dan tindakan. Keunikan naskah ini, selain termasuk yang
sangat pendek, adalah motivasi Muller untuk memberi ruang yang amat luas bagi sutradara.
Motivasi ini didorong oleh kebosanannya melihat konstelasi teater waktu itu.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar