Rabu, 18 Februari 2015
REPORT
PROGRES NASKAH CALIGULA
1. Apa
yang dirancang
Dalam
menentukan naskah yang akan dipilih oleh Mahasiswa minat pemeranan, Mahasiswa
terlebih dahulu menimbang dan mencari solusi untuk pemilihan naskah agar tidak
kesulitan dalam menggarap sebuah teater klasik khususnya pada zaman romawi
kuno, karena mengingat mahasiswa minat pemeranan drama klasik angkatan 2012
semester V yang berjumlah 13 orang, dan hasil wawancara saya dengan beberapa
orang mahasiswa yang mengatakan untuk membahas rancangan naskah yang akan
dipilih, terdapat beberapa pertimbangan dalam membedah naskah, pada akhirnya
dosen mata kuliah mengusulkan naskah Caligula untuk di garap, karena naskah
zaman romawi kuno memiliki jumlah aktor yang seimbang dengan jumlah mahasiswa
minat pemeranan, dan hasil dari kesepakatan telah diputuskan naskah yang
digarap adalah lakon Caligula.
2. Tahap
konseptual apa yang akan di lalui pelaku diatas panggung
Tahap-tahap
yang dilalui dalam menggarap naskah Caligula, pertama melakukan casting, dosen
menentukan karakter siapa yang cocok untuk masih-masing tokoh. Setelah tahap
casting berhasil, masing-masing tokoh sudah ditentukan, dilanjutkan lagi ke
tahap reading dan penghafalan naskah, untuk proses penghafalan naskah,
mahasiswa diberi waktu sebulan untuk menghafal naskah, walaupun dua bulan
setelah itu, ternyata masih ada mahasiswa yang masih memegang naskah ketika
proses. Permasalahan tersebut di karena kan banyaknya aktor yang izin latihan ketika
proses. Sesuai arahan dari dosen mata kuliah, tahap selanjutnya ialah
pendalaman karakter dan menentukan blocking. Namun pencarian blocking
dilakukan individual, setelah itu baru
dosen pembimbing melakukan pembersihan terhadap blocking mahasiswa.
Tahap
lainnya ialah menentukan setting, dan kostum, kemudian untuk hasil akhir
aktor-aktor latihan akhir meggunakan setting, kostum, properti dan musik, agar
ketika tampil di panggung semuanya dapat dibawakan dengan baik.
3. Observasi
Setiap
proses yang dilakukan dalam menggarap naskah ini. Mahasiswa minat pemeranan
mengatur jadwal latihan demi kelancaran proses, karena mata kuliah ini 4 sks,
oleh sebab itu 2 jadwal memakai jadwal kuliah dan 1 jadwal memakai jadwal
tambahan.
Jadwal
latihan :
a. Rabu,
jam 20.00 WIB.
b. Kamis,
jam 10.00 WIB
c. Jumat,
jam 10.00 WIB
Dari
penentuan jadwal latihan ini, masih terdapat kendala-kendala dalam melakukan
proses, salah satu kendalanya ialah kurangnya kesadaran aktor terhadap proses,
contohnya ketika si A datang, si B izin, ketika si B datang si A ada halangan,
karena kendala ini menyebabkan proses menjadi tersendat dan penghafalan naskahpun
membutuhkan waktu yang lama.
Akibatnya
pemahaman aktor terhadap karakter yang dimainkan kurang maksimal dan blocking
masih belum tertata dengan rapi. Namun pertunjukan naskah Caligula ini berhasil
dipentaskan dan memukau semua penonton yang hadir, pengaplikasiaannya terhadap
4. Metode/tekhnik
pemeranan
Drama
klasik “Caligula” berawal pada zaman Romawi, cerita “Caligula” merupakan kisah
nyata yang di naskahkan oleh Albert Camus. Caligula menceritakan tentang kisah
kaisar paling kejam sepanjang sejarah Roma, dia mempergunakan kekuasaannya atas
kehendaknya sendiri, tapi Albert Camus membuat naskahnya menjadi eksistensialis.
Mahasiswa Seni Teater angkatan 2012 mengangkat Drama Klasik Romawi”Caligula”
ini untuk di pentaskan, mereka menggarap naskah ini mengingat banyaknya jumlah
aktor yang dibutuhkan, karena naskah Caligula membutuhkan lebih dari 10 aktor,
maka dengan berbagai pertimbangan,dosen pemeranan memutuskan naskah ini untuk
di garap mahasiswa.
Sebelum
memutuskan untuk menggarap naskah Caligula, mahasiswa di casting terlebih
dahulu untuk pencocokan karakter, sehingga terpilihlah peran yang cocok bagi
masing-masing pemain, kemudian lanjut dengan reading, butuh waktu lama untuk
reading, mengingat naskah drama klasik Caligula ini panjang dan dialognya yang
puitik agak sukar untuk dipahami. 40% hafalan naskah kemudian mereka membentuk
blocking masing-masing tokoh. Dalam naskah Caligula ini mereka memakai akting
Presentasi, sedangkan gestur yang di pakai adalah grand style dan dialognya pun
puitik.
Dalam
proses latihan Caligula mereka
menghadapi beberapa kendala salah satunya jadwal latIhan yang terganggu
oleh perbagai acara di kampus, dan juga susahnya mengumpulkan mahasiswa
pemeranan untuk latihan bersama, sehingga sebulan sebelum pertunjukan/ujian
semester ini persiapan mereka baru mendekati 50%.
Wawancara
saya dengan salah satu pemain Caligula, ia mengatakan sukar memahami naskah, dan
pendalaman karakterpun belum sepenuhnya di dapatkan. Untuk mengatasi itu,
mereka mencari beberapa referensi, seperti menonton film Caligula.
5. Bagaimana
penghadiran benda-benda artistik
Pada
pertunjukan Caligula ini, penghadiran benda artistik lebih di utamakan kepada
kenyamanan aktor untuk blocking, dan juga penghadiran benda sebagai bentuk pergantian
tempat. Properti yang digunakan untuk setting berupa trap untuk memberi
Terlebih
dengan pemakaian setting dan properti simbolik yang memancing beragam tafsir. Beberapa
trap yang disusun untuk membuat setting balkon, tonggak untuk penanda istana, dan
kain putih merupakan ornamen artistik yang tidak dapat diartikan sebagai apa adanya.
Dominasi
tata artistik menjadi daya tarik signifikan dari pertunjukan Caligula ini.
Setidaknya, bentuk maupun komposisi yang ditampilkan, walaupun di beberapa item
tidak jelas motivasinya, diharapkan mampu membius penonton untuk memahami latar
tempat dan suasana pada pertunjukan Caligula.
6. Bagaimana
directingnya
Dalam
proses latihan naskah Caligula ini, para aktor diberi pengarahan oleh
pembimbing mata kuliah pemeranan, tidak ada sutradara tetap disini, oleh sebab
itu, arahan pembimbinglah yang menjadi patokan akting mereka. Dalam memberi
arahan kepada mahasiswa, pembimbing hadir dalam beberapa kali latihan dan
melihat perkembangan penghafalan naskah mahasiswa, disaat naskah tersebut sudah
hafal, maka peranan penting pembimbing ialah mengarahkan karakter dan akting
apa yang cocok untuk masing-masing aktor.
Rabu, 11 Februari 2015
ANALISIS SIJOBANG
KECAPI
Dari Talang Maua Kab.50 Kota
Oleh: Dt. Islamidar
Sijobang merupakan sejenis nyanyian atau dendang khas etnis Minangkabau yang diiringi oleh alat musik seperti saluang, rebab dan lainnya.Nyanyian ini memiliki alur cerita
diantaranya menceritakan kisah tentang Anggun Nan Tongga, Putri Gondoriah dan
sebagainya.Sebutan Basijobang berasal dari gelar Anggun Nan Tungga, yaitu Magek
Jabang. Dari sana lalu turun menjadi Basijobang.
- Tuen Islamidar dari Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota
Datuk Koto
dari Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dalam
nyanyian Sijobang ini menceritakan tentang kaba yang ada
di Payakumbuh. Seorang
kembang desa yang banyak disukai laki-laki. Ada 1 laki-laki yang juga
menyukainya dan sudah mengungkapkan isi hatinya, tapi bunga desa ini selalu
menggantungkannya. Penggalan kisah ini diambil dari bait lagu sijobang.
Untuk
lebih mengetahui dan memahami isi lirik
lagu Sijobang tersebut, dan mengetahui isi-isi yang
terkandung didalam nyanyian
ini, saya akan mencoba untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan cerpen
ini.
1.
Sinopsis
nyanyian”Sijobang”
Sebuah
cerita dari daerah Talang, seorang gadis didesa ini yang selalu diperebutkan
pemuda-pemuda kampung, tapi gadis ini masih mencari laki-laki yang cocok
dengannya. Seorang laki-laki yang memberanikan diri mengungkapkan perasaan
kepadanya, yang sangat mengaguminya tetap saja digantung cintanya oleh gadis
ini. Tapi laki-laki ini tetaap berusaha, ia berfikir bunga desa itu juga
menyukainya. Bagaimana tidak, ayahnya juga menyukai laki-laki ini untuk dekat
dengan anaknya, disangka bisa memiliki tapi ternyata tidak. Bunga desa ini
sudah mempunyai pilihan sendiri.
2. TEMA
Tema nyanyian bercerita ini
mengisahkan bunga desa yang disukai banyak
pemuda, dimana salah satu pemuda menyangkal kalau bunga desa ini juga
menyukainya dan dengan yakinnya dia mengungkapkan perasaannya, bunga desa
menggantung cintanya karna ayahnya sangat menyukai laki-laki itu. Tapi
sebenarnya bunga desa ini sudah memiliki seseorang yang dikaguminya. Hingga
laki-laki itu kecewa.
3.
Pesan
yang disampaikan
1. kita
tidak boleh menggantung perasaan orang
lain.
2. jangan
perprasangka buruk terhadap orang
3. jangan
menyia-nyiakan kecantikan
4.
Nilai
kehidupan yang dapat diambil
Lirik
lagu Sijobang ini mempunyai nilai kehidupan yang
sangat besar untuk kita, dimana kita dapat belajar bahwa kita tidak boleh menggantung perasaan
orang lain, apalagi terhadap orang yang mengagumi
kita.
5.
Lirik lagu Sijobang
SIJOBANG
KECAPI
(Bahaso Mudiak)
Oi
sabuah lai la dek tolang ibaraik pantun simalamko
Pulau
pandan jo pulau soghia
Soka
la daun ka langatan
Katungkek
rajo nan ka tanjuang
Bungo
dilingkuang lauik api
Ditiup
angin kadaratan
Baunnyo
sajo kumbang tangguang lai
Kudo
bolang anak rang taram
Bolangnyo
sampai ka dadonyo
Bungo
kok apo nan ditanam
Kumbanglah
mabuak sakoto nyo lai
Di
bak nan daripado itu hari nan samalam ko
Lopeh
nan dari pasa topan
Ondak
manjalang bukik apik
Parintah
lareh tujuah koto
O
buruah sampaian posan
Baju
baguntiang tak bajaik talotak apo ka gunonyo lai
Antimun
dikabun lado
Buahnyo
banyak nan kamasak
Usah
digantuang lamo2
Sansai
bak kayu mati togak lai
Tuan
lai juo jan nyo denai banyak talambah bagai talam indak sarupo talam banto
pucuak disemba dek limbudu marao le ka laman pantau.
Kanailah
tukang di raoknyo sadang maikek
Ikek
cincin mambantuak ameh jo suaso
Banyak
malamba bagai malang
Indak
saburuak malang andok untuang nan bak pa disalibu
Awak
tumbuah musim talampau
Rangkiang
nan tinggi ta dicinto
Ka
sampai raso tak kamungkin
Lapuak
didalam niaik sajo
Tuanai
juo janyo denai layang2 batali ampek
Dibari
alif bata amin limo
Kambang
bungo dilaman surau pamenan kumbang tiok hari
Jatuah
badarai silaronyo
Ka
sia denai saparampek
Sayang
ka urang sapaduo
bak aia di sampiang pulau
kareh
kian tunggang kamari tahun pabilo salasainyo
(BAHASA
INDONESIA)
SIJOBANG
KECAPI
Sebuah lagi
cerita dari Talang pantum untuk malam ini
Pulau pandan
dengan pulau soghia
Saka daun
kelengatan
Ke tongkat raja
yang ke tanjung
Bunga
ditengah-tengah laut api
Ditiup angin
kedaratan
Baunya saja
kumbang tanggung lagi
Kuda belang anak
orang taram
Belangnya sampai
ke dadanya
Bunga apa yang
ditanam
Kumbang sudah
mabuk sekampung dibuatnya
Dari pada itu
hari semalam ini
Lepas dari pasar
topan
Hendak menjelang
bukit apik
Perintah lareh
tujuah koto
Hey burung
sampaikan pesan
Baju diguntiang
tidak dijahit terletak untuk apa gunanya lagi
Mentimun dikebun
cabe
Buahnya banya
yang mau matang
Tidak boleh
digantung lama lama
Menyedihkan
seperti kayu mati berdiri
Tuan lagi juga
untuk saya
Banyak berharap
seperti talam tidak seperti talam
Pucuk banto
disenggol oleh limbudu berpindah ke halaman surau
Kena lah tukang
diparutnya sedang di ikat
Ikat cincin
membentuk emas
Banyak menerkam
menjadi malang
Tidak seperti
malang sembunyi untung yang seperti itu
Iku tumbuh musim
berlampau
Rangkiang yang
tinggi yang dicinta
Hampir sampai
rasanya tak mungkin
Rapuh didalam
niat saja
Tuan juga untuk
denai
Layang layang
bertali empat
Diberi alif ba
ta amin lima
Kembanglah bungo
dihalaman surau
Permainan
kumbang tiap hari
Jatuh berderai
seleranya
Untuk aku
seperempat
Sayang ke urang
seperdua
Seperti air
disamping pulau
Keras semakin tunggang
tahun kapankah
selesainya
IDE KREATIF DALAM MERANCANG KOSTUM
Dibawah jam raksasa disebuah kota hijau
Minangkabau, dengan dikelilingi taman – taman indah. Semilir angin siang
menutupi panasnya terik matahari yang sedikit meredam hawa panas. Di kursi
tengah taman kurebahkan tubuhku yang lemah, sekedar melepas rasa letih dan
menyapa lembut semilir angin sehingga tubuhku terasa ringan. Kursi taman yang
berada disekitar jam raksasa ini memang difungsikan untuk pengunjung yang ingin
menikmati pemandangan indah kota sejarah
ini, atau hanya sekedar melepas letih setelah berkeliling mencari oleh – oleh
khas daerah kota Bukittinggi ini.
Jam
raksasa ini biasa disebut masyarakat Minangkabau adalah Jam Gadang, Gadang
dalam bahasa Indonesianya disebut besar. Kenapa disebut Jam Gadang, simple
saja, Jam berukuran besar dan merupakan kenangan sejarah dari peperangan
Indonesia dengan Belanda. Sejarah menyatakan bahwa daerah ini adalah salah satu
sebab kemerdekaan Indonesia. Karena berukuran besar oleh sebab itu disebut Jam
Gadang. Jam Gadang berada di Bukittinggi, salah satu kota pariwisata dan
lengkap dengan aneka macam khas assesories dan kerajinan tangan.
Setelah
melepas letih, aku kembali berjalan mengelilingi pasar Bukittinggi ini, deretan
– deretan toko tersusun rapi, tapi tak satupun toko tekstil ku temui. Memang
sudah seringkali aku singgah dikota ini, tapi tetap saja aku masih buta dengan
tempat – tempat disini. Diujung jalan kutemui lagi tangga yang begitu panjang,
tangga tersebut biasa disebut janjang
ampek puluah. Ini sudah kedua
kalinya aku mengelilingi tempat ini, tapi tetap saja tak ku temui toko tekstil
yang cukup besar. Ada disudut jalan menuju arah pasar bawah yang menjual aneka
macam kancing baju dan bahan kain, itupun tokonya berukuran kecil, dan yang
dijualpun tidak terlalu banyak.
Cuaca
hari ini memang tidak bisa ditebak, tadinya terik matahari sangat menyengat,
sekarang curah lembut hujan menabrak tanah basah. Deras airnya memanjakan
telinga dengan gemerisik – gemerisik yang terdengar ramah dan dingin. Hawa
dingin mulai merasuki suhu dan tekanan udara. Dinginnya hari ini tak mampu
menghambat langkahku untuk menuju toko tekstil berukuran kecil diujung jalan,
toko itu memang menjual aneka macam kancing baju dan bahan kain, tapi sayangnya
tidak ada yang menarik untuk dijadikan ide kreatif.
Sebenarnya tujuan awal kesini untuk
mencari aneka macam benda – benda yang dapat dijadikan ide kreatif untuk
pembuatan kostum, dan waktu itu dosen mata kuliah tata busana Abang Saaduddin
Ssn, Msn meminta untuk observasi ke toko tekstil. Kenapa dipanggil Abang?
Biasanya dosen laki – laki dipanggil dengan Bapak. Ini karena beliau masih
muda, dan akrabnya Mahasiswa Jurusan Seni Teater ini memanggil beliau dengan
panggilan abang.
Kecewa dengan hasil observasi kali
ini, aku memutuskan untuk pulang ke Padangpanjang, salah satunya harapan adalah
mengunjungi toko tekstil pasar Padangpanjang. Tanpa berpikir panjang lagi,
besoknya aku langsung menuju pasar Padangpanjang, tak lupa membawa kamera untuk
memotret jenis – jenis kancing yang bisa dijadikan ide – ide kreatif.
Walaupun
tokonya tidak berukuran besar tapi banyak jenis - jenis kancing yang unik dan
sangat bagus untuk dijadikan ide kreatif pembuatan kostum,contoh:
Jenis
kancing ini biasanya dipakai untuk kemeja, ada banyak macam warnanya yang bagus
– bagus, dengan kancing ini kita dapat membuat kostum karnaval misalnya, bisa
dijadikan banyak ide - ide kreatif. Ditambah lagi dengan perpaduan warna yang
semarak akan menambah indahnya kostum yang kita rancang.
Selain
kancing yang biasa dipakai untuk kemeja, ada juga jenis – jenis kanncing
lainnya, salah satunya adalah kancing seperti photo dibawah ini
Photo
ini diambil disebuah toko tekstil dipasar Padangpanjang. Biasanya kancing ini
dipakai untuk baju – baju yang memang dirancang glamour, apalagi jenis kancing
ini terlihat seperti perak, jika dipadukan dengan kostum yunani klasik, ini
dapat menambah kesan bahwa kostum ini adalah kostum kerajaan. Seperti gambar
diatas, ada beberapa jenis kancing yang berbeda motif, ini juga bisa dijadikan
kalung ataupun bentuk assesories lainnya.
Dalam
membuat kostum dibutuhkan ide – ide kreatif untuk dapat merancang kostum yang
sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk pertunjukan teater, dalam memilih
naskah sangat dibutuhkan menganalisis naskah tersebut, apalagi jika memilih
kostum untuk pertunjukan teater, ini bagian yang sangat penting dalam
pertunjukan, kostum harus sesuai dengan tema. Ini tujuan kenapa pentingnya
analisis kostum dan membuat rancangan untuk proses pada pembuatan kostum. Tidak
saja untuk pertunjukan teater, kostum yang dirancang dari kancing ataupun
pernak pernik lainnya juga dapat di desain untuk kostum pesta ataupun untuk
sehari – hari. Selain untuk kostum, kancing juga dapat dijadikan hiasan untuk
tas sehingga kelihatan unik, atau hiasan pada topi maupun dijadikan hiasan
gelang dan kalung.
Untuk
hiasan kostum klasik, kita bisa menggunakan barang – barang bekas seperti
karung yang bewarna coklat, kertas semen. Karung atau kertas semen dijahit
sehingga berbentuk baju klasik dan ditambahkan dengan kancing yang bewarna abu
– abu seperti perak atau berwarna coklat tua sehingga menambah kesan zaman
dahulu pada kostum klasik tersebut. Ketika kita membahas kostum klasik, tentunya
kita juga akan membahas topi, pedang, sepatu yang biasa dipakai para prajurit
ataupun penunggu istana. Topi dapat dibuat dengan spoon dan dihias dengan
kancing, untuk sepatu dan pedang juga dapat di buat dengan spoon. Ini sangat
membutuhkan ide kreatif mahasiswa dalam merancang kostum klasik maupun kostum
karnaval. Kancing dibawah ini sangat cocok untuk dijadikan hiasan pada kostum
klasik.
Ide
– ide kreatif mulai mengalir dalam pikiranku, mulai dari searching di google,
lihat di majalah, banyak keunikan yang diperoleh dari berbagai observasi yang
ku lakukan, setidaknya dapat mengisi sedikit lembaran pada tulisan ini, walaupun
hanya pada sela – sela waktu yang kosong, dengan pikiran dipengaruhi setumpuk
tugas ditambah lagi dengan proses penyutradaraan dan pemeranan, perlahan ku
buka laptop dan kutulis apasaja yang ingin ku tulis. Dilain waktu aku juga
menulis novel Gadis Berbudi untuk terbitan ke2 yang sebelumnya sudah ditulis
oleh Novelis Indonesia Bapak Irzen Hawer, dipercaya untuk menulis tokoh Siti yang
di dramatikkan dan kuliah dikampus ISI Padangpanjang, walaupun hanya menulis
cerita di kampus seni ini saja, ini merupakan suatu kehormatan yang paling
menabjukkan dapat menulis dibawah bimbingan guru sastra dan Novelis Indonesia
ini.
Pertama
kali masuk kuliah tata busana dengan Bg Didin, kita disapa hangat dengan sikap
cueknya yang kadang membuat dosen ini bertambah gagah. Baru beberapa orang yang
berada dikelas, sepertinya mahasiswa – mahasiwa ini adalah mereka yang rajin
dikelas ini, diwaktu teman – teman yang lain masih sibuk dengan ujian tata
riasnya yang sebenarnya sudah lewat batas, merupakan kemalasan dari mereka atau
kesibukan dengan karya – karyanya yang masih diambang pintu. Memang jadwal
untuk minggu ini bukanlah jadwal tata rias lagi tapi sudah jadwal tata busana,
dengan keramahan hati Bg Didin, mahasiswa yang terlambat ini satu persatu
dipersilahkan memasuki ruangan kelas ini dan disambut baik olehnya.
Semua
mahasiswa sudah berada di dalam kelas, sebenarnya ruangan ini bukan kelas untuk
proses perkuliahan, tapi ruangan ini merupakan tempat seminar, karna
keterbatasan kampus dengan berat hati jurusan kadang mengijinkan kami kuliah
diruangan ini. Didepan sudah terpampang jelas beberapa foto Bg Didin dengan
kostum klasiknya. Dibelakang terdapat kaca besar yang didalamnya dipenuhi oleh
hawa yang cantik – cantik, tentunya ditemani para adam yang gagah – gagah.
Dengan suara yang mengharu biru ditambah cara bicaranya yang tegas, perkuliahan
diawali dengan pengambilan absen, sesuatu yang sudah biasa dilakukan para dosen
dan mahasiswa sebelum kuliah dimulai.
“Tentunya
kalian mengerti apa itu kostum klasik, apa itu kostum karnaval, dalam merancang
sebuah kostum dibutuhkan ide kreatif agar kalian dapat menghasilkan karya yang
bagus, contoh gambar didepan ini, kostum ini didesain menggunakan karung bekas,
kemudian dijahit, sepatunya dari spoon, topinya juga dari spoon dihias dengan
kancing, finishing, untuk pedangnya dapat dibentuk menggunakan spoon.” Ujar beliau menjelaskan hasil karyanya.
Dari
penjelasan Bg Didin, aku mulai tertarik untuk mencari berbagai macam jenis
kostum karnaval dan juga kostum klasik. Ini salah satu gambarnya yang cukup
bagus untuk golongan kostum karnaval.
Kostum
karnaval ini kelihatan sangat bagus, hiasan pada kostumnya sangat bagus dan
ramai. Pernak pernik hiasan kostum karnaval ini bisa juga dihias dengan
kancing, salah satu contoh kancingnya adalah kancing pada foto dibawah ini.
Kancing
yang berwarna biru dihias pada kostum karnaval yang sudah di desain sebelumnya,
ditambah hiasan tepinya menggunakan pita. Manik – manik bewarna putih sebagai
hiasan penuhnya dan benang wol juga dapat dijadikan hiasan pada bagian sayapnya.
Laptop
kututup rapat, tumpukan tugas satu persatu sudah diselesaikan, aku mulai
menghirup segarnya udara pagi di Padangpanjang ini, dengan perasaan tenang,
kulangkahkan kaki beranjak ke kampus, lalu kuantarkan tugas ini pada Bg Didin.
TERIMAKASIH.
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)