Rabu, 18 Februari 2015

REPORT PROGRES



REPORT PROGRES NASKAH CALIGULA
1.      Apa yang dirancang
Dalam menentukan naskah yang akan dipilih oleh Mahasiswa minat pemeranan, Mahasiswa terlebih dahulu menimbang dan mencari solusi untuk pemilihan naskah agar tidak kesulitan dalam menggarap sebuah teater klasik khususnya pada zaman romawi kuno, karena mengingat mahasiswa minat pemeranan drama klasik angkatan 2012 semester V yang berjumlah 13 orang, dan hasil wawancara saya dengan beberapa orang mahasiswa yang mengatakan untuk membahas rancangan naskah yang akan dipilih, terdapat beberapa pertimbangan dalam membedah naskah, pada akhirnya dosen mata kuliah mengusulkan naskah Caligula untuk di garap, karena naskah zaman romawi kuno memiliki jumlah aktor yang seimbang dengan jumlah mahasiswa minat pemeranan, dan hasil dari kesepakatan telah diputuskan naskah yang digarap adalah lakon Caligula.
2.      Tahap konseptual apa yang akan di lalui pelaku diatas panggung
Tahap-tahap yang dilalui dalam menggarap naskah Caligula, pertama melakukan casting, dosen menentukan karakter siapa yang cocok untuk masih-masing tokoh. Setelah tahap casting berhasil, masing-masing tokoh sudah ditentukan, dilanjutkan lagi ke tahap reading dan penghafalan naskah, untuk proses penghafalan naskah, mahasiswa diberi waktu sebulan untuk menghafal naskah, walaupun dua bulan setelah itu, ternyata masih ada mahasiswa yang masih memegang naskah ketika proses. Permasalahan tersebut di karena kan banyaknya aktor yang izin latihan ketika proses. Sesuai arahan dari dosen mata kuliah, tahap selanjutnya ialah pendalaman karakter dan menentukan blocking. Namun pencarian blocking dilakukan  individual, setelah itu baru dosen pembimbing melakukan pembersihan terhadap blocking mahasiswa.
Tahap lainnya ialah menentukan setting, dan kostum, kemudian untuk hasil akhir aktor-aktor latihan akhir meggunakan setting, kostum, properti dan musik, agar ketika tampil di panggung semuanya dapat dibawakan dengan baik.
3.      Observasi
Setiap proses yang dilakukan dalam menggarap naskah ini. Mahasiswa minat pemeranan mengatur jadwal latihan demi kelancaran proses, karena mata kuliah ini 4 sks, oleh sebab itu 2 jadwal memakai jadwal kuliah dan 1 jadwal memakai jadwal tambahan.
Jadwal latihan :
a.       Rabu, jam 20.00 WIB.
b.      Kamis, jam 10.00 WIB
c.       Jumat, jam 10.00 WIB
Dari penentuan jadwal latihan ini, masih terdapat kendala-kendala dalam melakukan proses, salah satu kendalanya ialah kurangnya kesadaran aktor terhadap proses, contohnya ketika si A datang, si B izin, ketika si B datang si A ada halangan, karena kendala ini menyebabkan proses menjadi tersendat dan penghafalan naskahpun membutuhkan waktu yang lama.
Akibatnya pemahaman aktor terhadap karakter yang dimainkan kurang maksimal dan blocking masih belum tertata dengan rapi. Namun pertunjukan naskah Caligula ini berhasil dipentaskan dan memukau semua penonton yang hadir, pengaplikasiaannya terhadap
4.      Metode/tekhnik pemeranan
Drama klasik “Caligula” berawal pada zaman Romawi, cerita “Caligula” merupakan kisah nyata yang di naskahkan oleh Albert Camus. Caligula menceritakan tentang kisah kaisar paling kejam sepanjang sejarah Roma, dia mempergunakan kekuasaannya atas kehendaknya sendiri, tapi Albert Camus membuat naskahnya menjadi eksistensialis. Mahasiswa Seni Teater angkatan 2012 mengangkat Drama Klasik Romawi”Caligula” ini untuk di pentaskan, mereka menggarap naskah ini mengingat banyaknya jumlah aktor yang dibutuhkan, karena naskah Caligula membutuhkan lebih dari 10 aktor, maka dengan berbagai pertimbangan,dosen pemeranan memutuskan naskah ini untuk di garap mahasiswa.
Sebelum memutuskan untuk menggarap naskah Caligula, mahasiswa di casting terlebih dahulu untuk pencocokan karakter, sehingga terpilihlah peran yang cocok bagi masing-masing pemain, kemudian lanjut dengan reading, butuh waktu lama untuk reading, mengingat naskah drama klasik Caligula ini panjang dan dialognya yang puitik agak sukar untuk dipahami. 40% hafalan naskah kemudian mereka membentuk blocking masing-masing tokoh. Dalam naskah Caligula ini mereka memakai akting Presentasi, sedangkan gestur yang di pakai adalah grand style dan dialognya pun puitik.
Dalam proses latihan Caligula mereka  menghadapi beberapa kendala salah satunya jadwal latIhan yang terganggu oleh perbagai acara di kampus, dan juga susahnya mengumpulkan mahasiswa pemeranan untuk latihan bersama, sehingga sebulan sebelum pertunjukan/ujian semester ini persiapan mereka baru mendekati 50%.
Wawancara saya dengan salah satu pemain Caligula, ia mengatakan sukar memahami naskah, dan pendalaman karakterpun belum sepenuhnya di dapatkan. Untuk mengatasi itu, mereka mencari beberapa referensi, seperti menonton film Caligula.
5.      Bagaimana penghadiran benda-benda artistik
Pada pertunjukan Caligula ini, penghadiran benda artistik lebih di utamakan kepada kenyamanan aktor untuk blocking, dan juga penghadiran benda sebagai bentuk pergantian tempat. Properti yang digunakan untuk setting berupa trap untuk memberi
Terlebih dengan pemakaian setting dan properti simbolik yang memancing beragam tafsir. Beberapa trap yang disusun untuk membuat setting balkon, tonggak untuk penanda istana, dan kain putih merupakan ornamen artistik yang tidak dapat diartikan sebagai apa adanya.
Dominasi tata artistik menjadi daya tarik signifikan dari pertunjukan Caligula ini. Setidaknya, bentuk maupun komposisi yang ditampilkan, walaupun di beberapa item tidak jelas motivasinya, diharapkan mampu membius penonton untuk memahami latar tempat dan suasana pada pertunjukan Caligula.
6.      Bagaimana directingnya
Dalam proses latihan naskah Caligula ini, para aktor diberi pengarahan oleh pembimbing mata kuliah pemeranan, tidak ada sutradara tetap disini, oleh sebab itu, arahan pembimbinglah yang menjadi patokan akting mereka. Dalam memberi arahan kepada mahasiswa, pembimbing hadir dalam beberapa kali latihan dan melihat perkembangan penghafalan naskah mahasiswa, disaat naskah tersebut sudah hafal, maka peranan penting pembimbing ialah mengarahkan karakter dan akting apa yang cocok untuk masing-masing aktor.

Rabu, 11 Februari 2015

SASTRA MELAYU


ANALISIS SIJOBANG KECAPI

Dari Talang Maua Kab.50 Kota
                                                                                                                                                                                                                                                                                    Oleh: Dt. Islamidar                
Sijobang merupakan sejenis nyanyian atau dendang khas etnis Minangkabau yang diiringi oleh alat musik seperti saluang, rebab dan lainnya.Nyanyian ini memiliki alur cerita diantaranya menceritakan kisah tentang Anggun Nan Tongga, Putri Gondoriah dan sebagainya.Sebutan Basijobang berasal dari gelar Anggun Nan Tungga, yaitu Magek Jabang. Dari sana lalu turun menjadi Basijobang.
Pedendang basijobang terkenal di Sumatera Barat adalah:
  1. Tuen Islamidar dari Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota
Datuk Koto dari Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dalam nyanyian Sijobang ini menceritakan tentang kaba yang ada di Payakumbuh. Seorang kembang desa yang banyak disukai laki-laki. Ada 1 laki-laki yang juga menyukainya dan sudah mengungkapkan isi hatinya, tapi bunga desa ini selalu menggantungkannya. Penggalan kisah ini diambil dari bait lagu sijobang.
Untuk lebih mengetahui dan memahami isi lirik lagu Sijobang tersebut, dan mengetahui isi-isi yang terkandung didalam nyanyian ini, saya akan mencoba untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan cerpen ini.
1.      Sinopsis nyanyianSijobang
Sebuah cerita dari daerah Talang, seorang gadis didesa ini yang selalu diperebutkan pemuda-pemuda kampung, tapi gadis ini masih mencari laki-laki yang cocok dengannya. Seorang laki-laki yang memberanikan diri mengungkapkan perasaan kepadanya, yang sangat mengaguminya tetap saja digantung cintanya oleh gadis ini. Tapi laki-laki ini tetaap berusaha, ia berfikir bunga desa itu juga menyukainya. Bagaimana tidak, ayahnya juga menyukai laki-laki ini untuk dekat dengan anaknya, disangka bisa memiliki tapi ternyata tidak. Bunga desa ini sudah mempunyai pilihan sendiri.
2.      TEMA
Tema nyanyian bercerita ini mengisahkan bunga desa yang disukai banyak pemuda, dimana salah satu pemuda menyangkal kalau bunga desa ini juga menyukainya dan dengan yakinnya dia mengungkapkan perasaannya, bunga desa menggantung cintanya karna ayahnya sangat menyukai laki-laki itu. Tapi sebenarnya bunga desa ini sudah memiliki seseorang yang dikaguminya. Hingga laki-laki itu kecewa.
3.      Pesan yang disampaikan

1.      kita tidak boleh menggantung perasaan orang lain.
2.      jangan perprasangka buruk terhadap orang
3.      jangan menyia-nyiakan kecantikan

4.      Nilai kehidupan yang dapat diambil
 Lirik lagu Sijobang ini mempunyai nilai kehidupan yang sangat besar untuk kita, dimana kita dapat belajar bahwa kita tidak boleh menggantung perasaan orang lain, apalagi terhadap orang yang mengagumi kita.
5.      Lirik lagu Sijobang
SIJOBANG KECAPI
(Bahaso Mudiak)
Oi sabuah lai la dek tolang ibaraik pantun simalamko
Pulau pandan jo pulau soghia
Soka la daun ka langatan
Katungkek rajo nan ka tanjuang
Bungo dilingkuang lauik api
Ditiup angin kadaratan
Baunnyo sajo kumbang tangguang lai
Kudo bolang anak rang taram
Bolangnyo sampai ka dadonyo
Bungo kok apo nan ditanam
Kumbanglah mabuak sakoto nyo lai
Di bak nan daripado itu hari nan samalam ko
Lopeh nan dari pasa topan
Ondak manjalang bukik apik
Parintah lareh tujuah koto
O buruah sampaian posan
Baju baguntiang tak bajaik talotak apo ka gunonyo lai
Antimun dikabun lado
Buahnyo banyak nan kamasak
Usah digantuang lamo2
Sansai bak kayu mati togak lai
Tuan lai juo jan nyo denai banyak talambah bagai talam indak sarupo talam banto pucuak disemba dek limbudu marao le ka laman pantau.
Kanailah tukang di raoknyo sadang maikek
Ikek cincin mambantuak ameh jo suaso
Banyak malamba bagai malang
Indak saburuak malang andok untuang nan bak pa disalibu
Awak tumbuah musim talampau
Rangkiang nan tinggi ta dicinto
Ka sampai raso tak kamungkin
Lapuak didalam niaik sajo
Tuanai juo janyo denai layang2 batali ampek
Dibari alif bata amin limo
Kambang bungo dilaman surau pamenan kumbang tiok hari
Jatuah badarai silaronyo
Ka sia denai saparampek
Sayang ka urang sapaduo
 bak aia di sampiang pulau
kareh kian tunggang kamari tahun pabilo salasainyo
(BAHASA INDONESIA)
SIJOBANG KECAPI
Sebuah lagi cerita dari Talang pantum untuk malam ini
Pulau pandan dengan pulau soghia
Saka daun kelengatan
Ke tongkat raja yang ke tanjung
Bunga ditengah-tengah laut api
Ditiup angin kedaratan
Baunya saja kumbang tanggung lagi
Kuda belang anak orang taram
Belangnya sampai ke dadanya
Bunga apa yang ditanam
Kumbang sudah mabuk sekampung dibuatnya
Dari pada itu hari semalam ini
Lepas dari pasar topan
Hendak menjelang bukit apik
Perintah lareh tujuah koto
Hey burung sampaikan pesan
Baju diguntiang tidak dijahit terletak untuk apa gunanya lagi
Mentimun dikebun cabe
Buahnya banya yang mau matang
Tidak boleh digantung lama lama
Menyedihkan seperti kayu mati berdiri
Tuan lagi juga untuk saya
Banyak berharap seperti talam tidak seperti talam
Pucuk banto disenggol oleh limbudu berpindah ke halaman surau
Kena lah tukang diparutnya sedang di ikat
Ikat cincin membentuk emas
Banyak menerkam menjadi malang
Tidak seperti malang sembunyi untung yang seperti itu
Iku tumbuh musim berlampau
Rangkiang yang tinggi yang dicinta
Hampir sampai rasanya tak mungkin
Rapuh didalam niat saja
Tuan juga untuk denai
Layang layang bertali empat
Diberi alif ba ta amin lima
Kembanglah bungo dihalaman surau
Permainan kumbang tiap hari
Jatuh berderai seleranya
Untuk aku seperempat
Sayang ke urang seperdua
Seperti air disamping pulau
 Keras semakin tunggang
tahun kapankah selesainya




MK TATA BUSANA



IDE KREATIF DALAM MERANCANG KOSTUM

        Dibawah jam raksasa disebuah kota hijau Minangkabau, dengan dikelilingi taman – taman indah. Semilir angin siang menutupi panasnya terik matahari yang sedikit meredam hawa panas. Di kursi tengah taman kurebahkan tubuhku yang lemah, sekedar melepas rasa letih dan menyapa lembut semilir angin sehingga tubuhku terasa ringan. Kursi taman yang berada disekitar jam raksasa ini memang difungsikan untuk pengunjung yang ingin menikmati  pemandangan indah kota sejarah ini, atau hanya sekedar melepas letih setelah berkeliling mencari oleh – oleh khas daerah kota Bukittinggi ini.    
Jam raksasa ini biasa disebut masyarakat Minangkabau adalah Jam Gadang, Gadang dalam bahasa Indonesianya disebut besar. Kenapa disebut Jam Gadang, simple saja, Jam berukuran besar dan merupakan kenangan sejarah dari peperangan Indonesia dengan Belanda. Sejarah menyatakan bahwa daerah ini adalah salah satu sebab kemerdekaan Indonesia. Karena berukuran besar oleh sebab itu disebut Jam Gadang. Jam Gadang berada di Bukittinggi, salah satu kota pariwisata dan lengkap dengan aneka macam khas assesories dan kerajinan tangan.
Setelah melepas letih, aku kembali berjalan mengelilingi pasar Bukittinggi ini, deretan – deretan toko tersusun rapi, tapi tak satupun toko tekstil ku temui. Memang sudah seringkali aku singgah dikota ini, tapi tetap saja aku masih buta dengan tempat – tempat disini. Diujung jalan kutemui lagi tangga yang begitu panjang, tangga tersebut biasa disebut janjang ampek puluah.  Ini sudah kedua kalinya aku mengelilingi tempat ini, tapi tetap saja tak ku temui toko tekstil yang cukup besar. Ada disudut jalan menuju arah pasar bawah yang menjual aneka macam kancing baju dan bahan kain, itupun tokonya berukuran kecil, dan yang dijualpun tidak terlalu banyak.

*       
            Cuaca hari ini memang tidak bisa ditebak, tadinya terik matahari sangat menyengat, sekarang curah lembut hujan menabrak tanah basah. Deras airnya memanjakan telinga dengan gemerisik – gemerisik yang terdengar ramah dan dingin. Hawa dingin mulai merasuki suhu dan tekanan udara. Dinginnya hari ini tak mampu menghambat langkahku untuk menuju toko tekstil berukuran kecil diujung jalan, toko itu memang menjual aneka macam kancing baju dan bahan kain, tapi sayangnya tidak ada yang menarik untuk dijadikan ide kreatif.
            Sebenarnya tujuan awal kesini untuk mencari aneka macam benda – benda yang dapat dijadikan ide kreatif untuk pembuatan kostum, dan waktu itu dosen mata kuliah tata busana Abang Saaduddin Ssn, Msn meminta untuk observasi ke toko tekstil. Kenapa dipanggil Abang? Biasanya dosen laki – laki dipanggil dengan Bapak. Ini karena beliau masih muda, dan akrabnya Mahasiswa Jurusan Seni Teater ini memanggil beliau dengan panggilan abang.
            Kecewa dengan hasil observasi kali ini, aku memutuskan untuk pulang ke Padangpanjang, salah satunya harapan adalah mengunjungi toko tekstil pasar Padangpanjang. Tanpa berpikir panjang lagi, besoknya aku langsung menuju pasar Padangpanjang, tak lupa membawa kamera untuk memotret jenis – jenis kancing yang bisa dijadikan ide – ide kreatif.
Walaupun tokonya tidak berukuran besar tapi banyak jenis - jenis kancing yang unik dan sangat bagus untuk dijadikan ide kreatif pembuatan kostum,contoh:

Jenis kancing ini biasanya dipakai untuk kemeja, ada banyak macam warnanya yang bagus – bagus, dengan kancing ini kita dapat membuat kostum karnaval misalnya, bisa dijadikan banyak ide - ide kreatif. Ditambah lagi dengan perpaduan warna yang semarak akan menambah indahnya kostum yang kita rancang.
Selain kancing yang biasa dipakai untuk kemeja, ada juga jenis – jenis kanncing lainnya, salah satunya adalah kancing seperti photo dibawah ini

Photo ini diambil disebuah toko tekstil dipasar Padangpanjang. Biasanya kancing ini dipakai untuk baju – baju yang memang dirancang glamour, apalagi jenis kancing ini terlihat seperti perak, jika dipadukan dengan kostum yunani klasik, ini dapat menambah kesan bahwa kostum ini adalah kostum kerajaan. Seperti gambar diatas, ada beberapa jenis kancing yang berbeda motif, ini juga bisa dijadikan kalung ataupun bentuk assesories lainnya.
Dalam membuat kostum dibutuhkan ide – ide kreatif untuk dapat merancang kostum yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk pertunjukan teater, dalam memilih naskah sangat dibutuhkan menganalisis naskah tersebut, apalagi jika memilih kostum untuk pertunjukan teater, ini bagian yang sangat penting dalam pertunjukan, kostum harus sesuai dengan tema. Ini tujuan kenapa pentingnya analisis kostum dan membuat rancangan untuk proses pada pembuatan kostum. Tidak saja untuk pertunjukan teater, kostum yang dirancang dari kancing ataupun pernak pernik lainnya juga dapat di desain untuk kostum pesta ataupun untuk sehari – hari. Selain untuk kostum, kancing juga dapat dijadikan hiasan untuk tas sehingga kelihatan unik, atau hiasan pada topi maupun dijadikan hiasan gelang dan kalung.
Untuk hiasan kostum klasik, kita bisa menggunakan barang – barang bekas seperti karung yang bewarna coklat, kertas semen. Karung atau kertas semen dijahit sehingga berbentuk baju klasik dan ditambahkan dengan kancing yang bewarna abu – abu seperti perak atau berwarna coklat tua sehingga menambah kesan zaman dahulu pada kostum klasik tersebut. Ketika kita membahas kostum klasik, tentunya kita juga akan membahas topi, pedang, sepatu yang biasa dipakai para prajurit ataupun penunggu istana. Topi dapat dibuat dengan spoon dan dihias dengan kancing, untuk sepatu dan pedang juga dapat di buat dengan spoon. Ini sangat membutuhkan ide kreatif mahasiswa dalam merancang kostum klasik maupun kostum karnaval. Kancing dibawah ini sangat cocok untuk dijadikan hiasan pada kostum klasik.

*       
Ide – ide kreatif mulai mengalir dalam pikiranku, mulai dari searching di google, lihat di majalah, banyak keunikan yang diperoleh dari berbagai observasi yang ku lakukan, setidaknya dapat mengisi sedikit lembaran pada tulisan ini, walaupun hanya pada sela – sela waktu yang kosong, dengan pikiran dipengaruhi setumpuk tugas ditambah lagi dengan proses penyutradaraan dan pemeranan, perlahan ku buka laptop dan kutulis apasaja yang ingin ku tulis. Dilain waktu aku juga menulis novel Gadis Berbudi untuk terbitan ke2 yang sebelumnya sudah ditulis oleh Novelis Indonesia Bapak Irzen Hawer, dipercaya untuk menulis tokoh Siti yang di dramatikkan dan kuliah dikampus ISI Padangpanjang, walaupun hanya menulis cerita di kampus seni ini saja, ini merupakan suatu kehormatan yang paling menabjukkan dapat menulis dibawah bimbingan guru sastra dan Novelis Indonesia ini.
*       
Pertama kali masuk kuliah tata busana dengan Bg Didin, kita disapa hangat dengan sikap cueknya yang kadang membuat dosen ini bertambah gagah. Baru beberapa orang yang berada dikelas, sepertinya mahasiswa – mahasiwa ini adalah mereka yang rajin dikelas ini, diwaktu teman – teman yang lain masih sibuk dengan ujian tata riasnya yang sebenarnya sudah lewat batas, merupakan kemalasan dari mereka atau kesibukan dengan karya – karyanya yang masih diambang pintu. Memang jadwal untuk minggu ini bukanlah jadwal tata rias lagi tapi sudah jadwal tata busana, dengan keramahan hati Bg Didin, mahasiswa yang terlambat ini satu persatu dipersilahkan memasuki ruangan kelas ini dan disambut baik olehnya.
Semua mahasiswa sudah berada di dalam kelas, sebenarnya ruangan ini bukan kelas untuk proses perkuliahan, tapi ruangan ini merupakan tempat seminar, karna keterbatasan kampus dengan berat hati jurusan kadang mengijinkan kami kuliah diruangan ini. Didepan sudah terpampang jelas beberapa foto Bg Didin dengan kostum klasiknya. Dibelakang terdapat kaca besar yang didalamnya dipenuhi oleh hawa yang cantik – cantik, tentunya ditemani para adam yang gagah – gagah. Dengan suara yang mengharu biru ditambah cara bicaranya yang tegas, perkuliahan diawali dengan pengambilan absen, sesuatu yang sudah biasa dilakukan para dosen dan mahasiswa sebelum kuliah dimulai.
“Tentunya kalian mengerti apa itu kostum klasik, apa itu kostum karnaval, dalam merancang sebuah kostum dibutuhkan ide kreatif agar kalian dapat menghasilkan karya yang bagus, contoh gambar didepan ini, kostum ini didesain menggunakan karung bekas, kemudian dijahit, sepatunya dari spoon, topinya juga dari spoon dihias dengan kancing, finishing, untuk pedangnya dapat dibentuk menggunakan spoon.” Ujar beliau menjelaskan hasil karyanya.
Dari penjelasan Bg Didin, aku mulai tertarik untuk mencari berbagai macam jenis kostum karnaval dan juga kostum klasik. Ini salah satu gambarnya yang cukup bagus untuk golongan kostum karnaval.
Kostum karnaval ini kelihatan sangat bagus, hiasan pada kostumnya sangat bagus dan ramai. Pernak pernik hiasan kostum karnaval ini bisa juga dihias dengan kancing, salah satu contoh kancingnya adalah kancing pada foto dibawah ini.
Kancing yang berwarna biru dihias pada kostum karnaval yang sudah di desain sebelumnya, ditambah hiasan tepinya menggunakan pita. Manik – manik bewarna putih sebagai hiasan penuhnya dan benang wol juga dapat dijadikan hiasan pada bagian sayapnya.
*       
Laptop kututup rapat, tumpukan tugas satu persatu sudah diselesaikan, aku mulai menghirup segarnya udara pagi di Padangpanjang ini, dengan perasaan tenang, kulangkahkan kaki beranjak ke kampus, lalu kuantarkan tugas ini pada Bg Didin.
TERIMAKASIH.



;;

By :
Free Blog Templates