Minggu, 04 November 2012
Padang
Panjang, 3 november 2012
Untuk
kamu yang selalu menutup mataku dengan rasa bersalah.
Aku tak pernah memalingkan muka saat melihat
sosokmu, diam-diam kucari sosok dirimu dalam setiap langkah kaki mungilmu. Aku
selalu mencuri pandangan saat berselisih jalan denganmu, tersenyum diam-diam
menatap wajahmu yang tampaknya menyembunyikan sesuatu. Sadarkah kau? Tiap kali
tatapanku terpaku dengan matamu? Aku seringkali menduga-duga kau juga sedang
memperhatikanku dari jauh, tapi nyatanya
kau tak pernah menatapku meskipun aku sering menatapmu.
Apakah kau tau? Ketika aku duduk manis disudut ruangan kemarin? Aku sedang menceritakan kepada dunia tentangmu, sepertinya aku sangat ingin mengenal sosok dirimu. Sosok kamu yang tak pernah menganggap aku ada disaat kita saling berselisih jalan, sosok kamu yang tidak memperdulikan aku ketika mataku menatapmu, sosok kamu yang sering diam membisu disaat aku memberanikan diri untuk menyapamu. Genggaman dan lamunan itu beranjak begitu saja, kita berjalan sendiri-sendiri dengan langkah yang berbeda.
Kamu,
sosok yang ku cari-cari.
Mungkin, aku hanya bisa diam disaat kau lewat
didepanku, aku kaku, bungkam, takut hanya sekedar untuk menyapa dan memberi
senyumku. Aku seperti patung saat berada didekatmu, begitu bedanya sosokku saat
berhadapan denganmu.
Hey!
Kamu sosok yang belum bisa aku terjemahkan dengan perasaanku.
Aku tidak berharap matamu terpaku saat membaca
tulisanku ini, aku tak ingin hatimu tersentuh memahami setiap kata-kata absurd
ini. Atau mungkin kau merasa aneh dengan tulisan ini? Mungkin kau menilai ku
terlalu bodoh dalam memainkan kata-kata agar menjadi sebuah kalimat yang
menyentuh hatimu? Dan mungkin kau menganggapku seorang yang pengecut dalam
menafsirkan perasaanku? Bisa saja kau tak menyangka aku menulis ini untuk
menceritakan kepadamu apa yang kurasa? Apa kau akan mengingat kembali hari
sebelumnya saat mengingatku dan membandingkannya dengan tulisan ini? Apa kau
akan mengatakan aku gadis yang bodoh? Ya, aku memang bodoh, katakan saja aku
memang TOLOL.
Aku bungkam!
Aku benci dengan sosokku yang tidak bisa menyapamu saat sosokmu berjalan
didepanku. Mungkin, kau benci ketika aku tidak pernah menyapamu lebih dulu.
Memang, ini salahku. Terlalu bungkam untuk mempersepsikan diri, sangat dingin
ketika bayanganmu menutup sosokku. Memang ini salahku, terlalu kaku berhadapan
denganmu. Maafkan aku.
Dari seseorang yang mungkin kau benci. Seseorang yang
ingin terus berjalan ke arah bayangmu, Selalu.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar